DLH Lombok Tengah Gelar Pelatihan Okulasi Tanaman Buah untuk Penguatan Proklim
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lombok Tengah kembali memperkuat kapasitas masyarakat dalam sektor lingkungan dan ketahanan pangan melalui kegiatan Pelatihan Okulasi Tanaman Buah yang digelar pada Kamis, 20 November 2025. Pelatihan ini diikuti oleh para anggota Program Kampung Iklim (Proklim) dari Serage, Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, yang dipersiapkan menjadi pionir dan penggerak di kelompok masing-masing.
Kepala Bidang Pengendalian Kerusakan dan Peningkatan Kualitas Lingkungan (PK2L) DLH Lombok Tengah, Lalu Muhamadun dalam arahannya menjelaskan bahwa peserta pelatihan merupakan perwakilan yang akan membawa keterampilan baru ini untuk diterapkan dan dikembangkan di lingkungan mereka. “Para peserta Proklim Serage Sengkol Kateng ini akan menjadi pionir. Mereka yang akan meneruskan dan mempraktikkan apa yang dipelajari hari ini kepada kelompok masing-masing,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Lombok Tengah, Lalu Sarkin Junaidi, dalam sambutannya menekankan bahwa teknik okulasi bukanlah hal yang sulit jika disertai kesungguhan dan komitmen. “Teori dan praktik okulasi ini sebenarnya mudah. Yang terpenting adalah kemauan untuk mempelajari dan menerapkannya,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa wilayah selatan Lombok Tengah adalah kawasan yang membutuhkan perhatian khusus, baik dari sisi konservasi maupun peningkatan produktivitas lahan.
Lalu Sarkin Junaidi menjelaskan bahwa DLH tidak hanya fokus pada penanganan persoalan lingkungan skala besar, tetapi juga mendorong masyarakat untuk mengembangkan taman pekarangan sebagai bagian dari adaptasi perubahan iklim melalui Proklim. “Taman di pekarangan rumah juga dapat menjadi bagian dari keberhasilan Proklim. Upaya kecil seperti ini dapat memberikan dampak besar bagi lingkungan,” tambahnya.
Ia berharap pelatihan okulasi dapat menghasilkan perubahan jangka panjang meski hasilnya tidak tampak dalam waktu singkat. “Hasilnya mungkin perlu waktu lama, tetapi kami berharap ilmu ini benar-benar diterapkan dan memberi manfaat bagi masyarakat,” kata Kadis.
Pelatihan semakin menarik dengan kehadiran Makmun Surenggane, seorang praktisi sekaligus narasumber yang telah menggeluti dunia okulasi selama hampir 25 tahun. Makmun menjelaskan alasan mengapa teknik penyambungan atau okulasi menjadi pilihan utama dalam budidaya tanaman buah. “Okulasi dilakukan agar tanaman lebih cepat berbuah dan memiliki kualitas yang lebih baik. Dengan teknik ini, masyarakat bisa mempercepat hasil dan meningkatkan produktivitas,” jelasnya.
Melalui pelatihan ini, DLH Lombok Tengah berharap para peserta mampu mempraktikkan ilmu yang diperoleh, memperbanyak tanaman buah produktif di lingkungan masing-masing, serta meningkatkan ketahanan pangan keluarga. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam memperkuat Proklim sebagai upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di tingkat desa.
Dengan dukungan berkelanjutan dari DLH, masyarakat Serage Sengkol Kateng diharapkan dapat menjadi contoh nyata bagaimana inovasi sederhana seperti okulasi dapat memberi dampak positif bagi lingkungan sekaligus ekonomi keluarga. (*)











